(Turnitin) KEMUNGKINAN PEMBANGUNAN INDUSTRI BESI-BAJA DI PAPUA

(Turnitin) KEMUNGKINAN PEMBANGUNAN INDUSTRI BESI-BAJA DI PAPUA

04/10/2022
Lecturer: riantidewi.wulansari

Analisa sumber bijih besi di Papua

Kembalinya Papua kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada akhir tahun 1962 setelah lebih dari 350 tahun dijajah oleh Pemerintah Kolonial Belanda mempunyai arti sangat penting baik dari segi politis maupun militer. Selain itu juga menjadi syarat terpenting bagi keberhasilan program pembangunan NKRI secara keseluruhan. Namun kemenangan tersebut sekaligus telah menimbulkan tanggung jawab Indonesia untuk membangun daerah Papua sampai setara dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia,  Terkait dengan masalah ini, tanpa mengurangi arti sedikitpun segala daya-upaya yang sampai kini telah pernah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membangun industri logam termasuk besi-baja di daerah lain (Kalimantan Selatan) yang telah dimulai dengan membangun pabrik pengolahan bijih besi lokal, alangkah tidak kalah pentingmya, jika kekayaan alam tanah Papua berupa energi air Sungai Mamberamo dan Pegunungan Cyclop yang dapat diubah menjadi energi listrik dengan daya lebih dari 10.000 sampai 20.000 MW dimanfaatkan juga untuk membangun industri besi-baja dan logam-logam penting lainnya termasuk ferro-alloys yang juga dimulai dengan pembangunan pabrik pengolahan bijih besi lokal yang cukup banyak terdapat di Papua yang dapat dikembangkan dengan membangun pabrik besi kasar menggunakan tanur corong rendah listrik (electric low shaft furnace), dan pabrik baja menggunakan tanur busur listrik (electric arc furnace).