DAMPAK NEGATIF PENGAMBILAN AIRTANAH DI WILAYAH PESISIR

DAMPAK NEGATIF PENGAMBILAN AIRTANAH DI WILAYAH PESISIR

23/05/2013
Lecturer: Abdurrachman Asseggaf

.

Geologi wilayah pesisir merupakan daerah yang kompleks dengan akifer dibentak dalam lingkungan pengendapan sungai hingga pantai, disertai pula adanya pengaruh perubahan muka airlaut Banyak pendapat yang menyatakan bahwa airtanah asin akibat instrusi airlaut, tetapi ada yang berpendapat akibat lingkungan pengendapan atau pengaruh perubahan muka airlaut masa Kuarter. Erdelyi dan Galfi (1988) menyatakan perubahan kualitas air sumur bor akibat komunikasi antar akifer dan terperasnya air pori pada batulempung. Orientasi pencemaran airtanah saat ini lebih terarah pada bagian Utara Wilayah DKI Jakarta, padahal adanya singkapan batuan sedimen Tersier pada bagian Barat-Se/atan hingga Timur dari wilayah DKI Jakarta sangat potensial mempunyai akifer air asin. Adanya perubahan kualitas air sumur bor lebih diakibatkan pengaruh lokal di sekitar sumur bor

 

Banyak peneliti menyatakan bahwa airtanah Jakarta telah mengalami penyusupan airlaut sampai dengan daerah Gambir ataupun Kuningan, hal ini diungkapkan sebagai akibat makin meningkatnya penggunaan airtanah. Secara alamiah wilayah pesisir merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi geologi yang dibentuk oleh hasil sedimentasi daerah darat hingga pantai berupa endapan sungai-delta-pantai. Dalam wilayah ini pula telah dipengaruhi pasang surut airlaut selama masa Kuater.