PENINGKATAN PAD WILAYAH ADMINISTRASI BOGOR BERBASISKAN AIRTANAH dan MATAAIR

PENINGKATAN PAD WILAYAH ADMINISTRASI BOGOR BERBASISKAN AIRTANAH dan MATAAIR

23/05/2013
Lecturer: Abdurrachman Asseggaf

.

Keberadaan Sumberdaya Air Permukaan dan Airtanah tidak dapat dibatasi oleh wilayah administrasi suatu daerah tertentu saja, tetapi dibatasi oleh faktor-faktor alami/geologi yang terdapat dipermukaan serta bawah tanah. Pemanfaatan sumberdaya air secara otonomi oleh pemerintah daerah tertentu akan mempunyai potensi konflik kepentingan, maka potensi ini harus di atasi dengan memahami cekungan airtanah dan pengelolaannya secara proporsional.

Keberadaan mata air sangat ditentukan oleh kondisi litologi, penyebaran akifer, bentang alam dan curah hujan setempat.Kawasan bagian selatan wilayah Bogor (Gambar 1) merupakan bagian bentang alam gunungapi yang berbentuk kerucut dengan elevasi lebih dari 200 meter dan kelerengan lebih dari 15%.

 

Penyebaran Akifer sangat ditentukan oleh proses geologi dan lingkungannya, secara geologi wilayah Bogor ditutupi oleh sebagian besar Endapan Kuarter (muda) dan sedikit Batuan Sedimen Tersier (Tua). Pada tubuh gunungapi umumnya didominasi oleh batupasir/batupasir breksian. bersifat mudah lepas dan merupakan daerah resapan-luahan airtanah yang sangat baik sebagai Aki/e r, banyak dijumpai mataair dengan debit 1-460 liter/detik (Soekardi, 1986) pada elevasi 350-1800 meter.

Berdasarkan data Iwaco & Waseco (1989) daerah Bogor bagian selatan (Gambar 4) mempunyai banyak mataair dari Endapan Gunungapi dengan debit luahan 1-460 liter/detik. Mataair Ciburial mempunyai debit 460 liter/detik dan diduga debitnya cenderung uniuk terus turun. Upaya Peningkatan PAD Wilayah Bogor Hak masyarakat dalam memperoleh air guna kebutuhan pokok sehari-hari merupakan bagian dari HAM (Suranta, M.T., 2000),