PEMBERIAN SARAN TEKNIS PENGGUNAAN AIRTANAH BERDASARKAN DATA AWLR TAHUN 2001WILAYAH PROPINSI DKI JAKARTA

PEMBERIAN SARAN TEKNIS PENGGUNAAN AIRTANAH BERDASARKAN DATA AWLR TAHUN 2001WILAYAH PROPINSI DKI JAKARTA

23/05/2013
Lecturer: Abdurrachman Asseggaf

.

Air Bawah Tanah merupakan sumberdaya alam terbaharui, akan tetapi penggunaan yang tidak terencana dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem air bawah tanah yang berujung pada ketidak terbaruinya sumberdaya alam tersebut. Untuk ini diperlukan penentuan kriteria saran teknis dalam penggunaan air tanah tersebut, sehingga dampak negatif penggunaan tersebut dapat diminimalisir ataupun dicegah. Ketebalan Endapan Kuarter dalam Cekungan Airtanah Jakarta (CAT Jakarta) diduga lebih dari 250 meter di bagian tengah, dan makin menipis ke arah batas cekungan (Koesoemadinata, 1963). Secara litologi akifer airtanah wilayah DKI Jakarta bagian tengah hingga ke arah selatan berada pada Endapan Kipas Aluvium Bogor (Qav, Turkandi, dkk. 1992). Berdasarkan data sumur pantau (AWLR) muka airtanah dalam wilayah DKI Jakarta ada 50 buah lokasi, adapun uraian setiap kelompok akifernya berdasarkan data AWLR thun 2001 adalah; 1). Kelompok Akifer 0 – 40 m mempunyai muka airtanah (mat) – 3,43 hingga – 27,50 m,mts; 2). Kelompok Akifer 40 – 95 m mempunyai mat – 11,78 hingga – 41,01 m,mts; 3). Kelompok Akifer 95 – 140 m mempunyai mat – 4,67 hingga – 50,17 m,mts; 4). Kelompok Akifer 140 – 190 m mempunyai mat – 15,64 hingga – 24,47 m,mts dengan kerucut penurunan mat di daerah Kapuk – Tegalalur – Kamal Muara; dan 5). Kelompok Akifer 190 – 250 m mempunyai mat – 4,68 hingga – 25,96 m dengan kerucut penurunan mat di daerah Tongkol – Penjaringan, Senen – Pulogadung dan Walang.

Saran teknis mempunyai 2 (dua) parameter yang dapat ditentukan langsung saat dibutuhkan, yaitu : 1). Perpanjangan Sumur Bor Lama, setiap izin pemompaan yang akan diperpanjang harus mempertimbangkan ada tidaknya jaringan PAM dan perhitungan kebutuhan airbersih m3/bulan ataupun per hari, kemudian letak pemohon dikaitkan dengan keberadaan sumur terdekat serta kecenderungan mat AWLRnya. Hasil akhirnya adalah keputusan pemberian penggunaan airtanah m3/bulan kepada pemohon; 2). Sumur Bor Baru, permohonan izin bor baru berkaitan dengan jumlah kubikasi airtanah yang dibutuhkan dan posisi saringan, sangat ditentukan oleh keberadaan jaringan distribusi PAM serta debit airtanah yang dibutuhkan. Semua informasi ini akan dikaitkan dengan perilaku mat (naik, stabil dan turun) AWLR terdekat, dapat 2  ataupun 3 data Sumur Pantau terdekat.