Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Kebutuhan Perawatan Ortodonti Interseptif (Kajian pada Anak Usia 8 - 11 Tahun di SDN 01 Krukut Jakarta Barat)

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Kebutuhan Perawatan Ortodonti Interseptif (Kajian pada Anak Usia 8 - 11 Tahun di SDN 01 Krukut Jakarta Barat)

16/04/2024
Lecturer: albert.albert

Maloklusi yang mulai berkembang dapat segera dilakukan perawatan dini untuk mencegah bertambah parah
pada periode gigi tetap. Jenis perawatan yang dapat dilakukan yaitu perawatan ortodonti interseptif. Perawatan ortodonti
interseptif adalah perawatan yang dilakukan pada masa pertumbuhan ketika muncul tanda-tanda maloklusi pada periode gigi
campur. Penilaian kebutuhan perawatan ortodonti interseptif dapat menggunakan Indeks Kebutuhan Perawatan Ortodonti
Interseptif (IKPO-I). Penilaian indeks ini diberikan secara kuantitatif dengan memberikan skor spesifik pada tiap gambaran
maloklusi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan kebutuhan perawatan ortodonti
interseptif pada anak usia 8-11 tahun di SDN 01 Krukut Jakarta Barat. Metode: Pemeriksaan intra oral pada anak dengan kaca
mulut yang dilakukan oleh dokter gigi dan pencatatan dengan menggunakan formulir pemeriksaan IKPO-I yang setiap indikator
diberikan skor berdasarkan kondisi intra oral subjek. Jenis penelitian yang dilakukan berupa penelitian observasional analitik
dengan rancangan potong silang. Hasil: Subjek penelitian sebanyak 90 murid SDN 01 Krukut Jakarta Barat. Hasil pemeriksaan
menggunakan IKPO-I diperoleh hasil tingkat pendidikan orang tua sebagian besar berada pada tingkat pendidikan menengah
sebanyak 73 (81,1%). 43 (47,8%) membutuhkan perawatan ortodonti interseptif, 9 (10,0%) tidak membutuhkan perawatan
ortodonti dan 21 (23,3%) membutuhkan perawatan korektif. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif (p = 0,448)

Maloklusi yang mulai berkembang dapat segera dilakukan perawatan dini untuk mencegah bertambah parah
pada periode gigi tetap. Jenis perawatan yang dapat dilakukan yaitu perawatan ortodonti interseptif. Perawatan ortodonti
interseptif adalah perawatan yang dilakukan pada masa pertumbuhan ketika muncul tanda-tanda maloklusi pada periode gigi
campur. Penilaian kebutuhan perawatan ortodonti interseptif dapat menggunakan Indeks Kebutuhan Perawatan Ortodonti
Interseptif (IKPO-I). Penilaian indeks ini diberikan secara kuantitatif dengan memberikan skor spesifik pada tiap gambaran
maloklusi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan kebutuhan perawatan ortodonti
interseptif pada anak usia 8-11 tahun di SDN 01 Krukut Jakarta Barat. Metode: Pemeriksaan intra oral pada anak dengan kaca
mulut yang dilakukan oleh dokter gigi dan pencatatan dengan menggunakan formulir pemeriksaan IKPO-I yang setiap indikator
diberikan skor berdasarkan kondisi intra oral subjek. Jenis penelitian yang dilakukan berupa penelitian observasional analitik
dengan rancangan potong silang. Hasil: Subjek penelitian sebanyak 90 murid SDN 01 Krukut Jakarta Barat. Hasil pemeriksaan
menggunakan IKPO-I diperoleh hasil tingkat pendidikan orang tua sebagian besar berada pada tingkat pendidikan menengah
sebanyak 73 (81,1%). 43 (47,8%) membutuhkan perawatan ortodonti interseptif, 9 (10,0%) tidak membutuhkan perawatan
ortodonti dan 21 (23,3%) membutuhkan perawatan korektif. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif (p = 0,448)