Laporan Penelitian PUPT Model Audit Energi Mesin Mesin Perkakas

Laporan Penelitian PUPT Model Audit Energi Mesin Mesin Perkakas

30/09/2024
Lecturer: sally.cahyati2

Mesin Perkakas mempunyai tiga karakteristik yaitu karakteristik mekanis,
metrologi dan kelistrikan. Karakteristik kelistrikan dapat diketahui dengan mengetahui
pola konsumsi energi yaitu daya dan energi spesifik pemotongan dari mesin tersebut.
Pola konsumi energi adalah pola yang menunjukkan bagaimana suatu mesin
mengkonsumsi energi listrik saat beroperasi. Pola konsumsi energi dapat digunakan
sebagai alat untuk mendeteksi kondisi karakteristik mesin lainnya yaitu karakteristik
mekanis dan metrologi. Pola konsumsi energi mesin ini diperlukan untuk masukan
model audit energi mandiri mesin perkakas yang akan selesai dibuat pada tahun ketiga
penelitian ini.
Mesin Perkakas mempunyai tiga karakteristik yaitu karakteristik mekanis,
metrologi dan kelistrikan. Karakteristik kelistrikan dapat diketahui dengan mengetahui
pola konsumsi energi yaitu daya dan energi spesifik pemotongan dari mesin tersebut.
Pola konsumi energi adalah pola yang menunjukkan bagaimana suatu mesin
mengkonsumsi energi listrik saat beroperasi. Pola konsumsi energi dapat digunakan
sebagai alat untuk mendeteksi kondisi karakteristik mesin lainnya yaitu karakteristik
mekanis dan metrologi. Pola konsumsi energi mesin ini diperlukan untuk masukan
model audit energi mandiri mesin perkakas yang akan selesai dibuat pada tahun ketiga
penelitian ini.
Analisis pola konsumsi energi mesin perkakas ini akan dilakukan dalam tiga
tahap sub penelitian yaitu kalibrasi mesin perkakas, kalibrasi dinamometer, dan
analisis pola konsumsi energi mesin perkakas. Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah metode eksperimental. Mesin yang diambil sebagai sampel adalah tiga buah
mesin bubut yang diberi inisial BU 13, BU 14, dan BU 15. Mesin BU 13 mewakili
mesin yang tidak mendapatkan perawatan, mesin BU 14 mewakili mesin yang
mendapatkan perawatan tepat sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat, dan BU 15
mewakili mesin yang mendapat perawatan namun belum perawatan yang tepat.
Percobaan menggunakan benda uji yang berbentuk silindris yang terbuat dari material
VCN, S 45 C dan Al. Parameter pemotongan yang digunakan adalah gerak makan
0.28, 0.262, 0.233, 0.19, 0.175, 0.095, 0.087 dan 0.075 mm/putaran, putaran yang
digunakan adalah 710, 1000 dan 1400 rpm, sedangkan kedalaman pemotongannya
adalah 1,0.75 dan 0.5 mm.
Hasil kalibrasi mesin, diperoleh kesimpulan bahwa mesin BU 14 dan BU 15
dalam kondisi baik namun masih perlu di set up. Hasil kalibrasi dinamometer dapat
disimpulkan bahwa dinamometer valid untuk digunakan. Konstanta pengali untuk
mengkonversi nilai sinyal ADC terhadap Fv adalah 1.534 N dan Ff adalah 1.412 N.
Pola konsumsi energi BU 13 lebih tinggi dari BU 14 dan BU 15, terlihat dengan
kenaikan Esp BU 13 yang jauh lebih besar dari BU 14 dan BU 15, pada pemotongan
dengan gerak makan < 0.095 mm/put dan putaran >1000 rpm. Mesin bubut BU 13
yang tidak mendapatkan perawatan tingkat konsumsi energi 11-36% lebih besar
dibandingkan BU 14 dan BU 15. Secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa
mesin yang mendapat perawatan mesin yang tepat akan mempunyai kinerja mesin dan
tingkat konsumsi energi yang lebih baik.